Selasa, 10 Mei 2011

belajar menulis feature

Kandang Gerah dan Gelap

Dari ujung terbitnya mentariterlihat sosok insane yang berbusana menarik dengan kerudung yang dikenakannya. Mentari hadir tak begitu hangat dank abut tipis mengiringi perjalanan gadis itu.
Sejauh perjalanan dengan kendaraan kesayangannya itu, tak satupun di temukan wajah manusia yang melewati jalan itu. Dengan rasa bangga yang ada di benak mengalihkan segala ketakutan yang kadang-kadang terlintas dalam pikirannya. Sungguh gadis yang luar biasa dalam mewujudkan sebuah peran yang akan merubah dunia.
Siapa yang tak bangga menjadi manusi Agen of change, keinginan yang tinggi dalam diri menghantarnya ke suatu tempat yang telah lamadi idamkan. Suasana hari yang warna-warni di hiasi busana mereka menbuat hatiserasa di taman bunga, dengan nada yang berfariasi teerdengar dari lorong-lorong menuju ruangan yang membuat diri tak tahan berada terlama di dalamnya.
Kampus yang dibangga kan tak seindah hayalan, terang yang di harapkan malah kegelapan yang menghantuinya, sehingga pikiran tak terfokus dalam belajar, sungguh tempat yang tak sepadan dengan harapan. Sarana Prasarana yang memenuhi keinginan menumbuhkan keinginan yang seakan hilang (Bukit indah)
Suasana perkuliahan yang kurang memadai membuat diri seakan tak tahan berada di dalamnya. Tetapi dengan tebaran senyuman sang karib membuat semangat meledak kembali. Rasa gelap dan kepanasan dapat teralihkan denngan kegembiraan bersama.


“tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar dapat memperoleh hasil maksimal”, terima kasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar