Sabtu, 18 Februari 2012

sebuah cerpen biasa...

BRONIS DAN CINTA SESAATNYA Tahun yang baru bagi para siswa yang baru masuk sekolah,tepatnya hari senin. “Teeet…teeett…teeet..” bel tanda masuk pun berbunyi. Rendi yang menjadi siswa baru di SMA tersebut lansung berbaris bersama teman-temannya untuk mengikuti upacara. Dengan seragam olahraga yang di pakainya,menjinjing tas kantong kresek dan membawa seikat bamboo yang telah d belah. Upacara berjalan dengan tenang, kepala sekolah memberi pengarahan kepada seluruh siswanya,termasuk siswa-siswa yang baru menjadi siswa di sekolah tersebut. Seusai upacara panitia memimnta kepada semua siswa baru untuk mengumpulkan barang-barang yang di suruh bawa oleh panitia MOS. Singkat cerita pada hari itu Rendi mersa sangat lelah setelah mengikuti MOS, rasanya Rendi tidak punya daya untuk hari esok. Keesokan harinya Rendi sampai di sekolah lebih awal,karena takut terlambat dan di hokum olek kakak-kakak panitia MOS. Hari itu Rendi mengikuti Mos seperti hari yang kemarin,dia merasa sangat lelah,tiadk ada kata yang mampu dia ucapkan. Keesokan harinya,yaitu masa hari terkhirnya MOS. Pada hari terakhir panitia menyuruh para peserta Mos untuk membawa kacang hijau sebanyak 200 butir dan gula. Panitia pun mengumpulkan kacang hijau dan gula yang di bawa oleh para peserta Mos. Setelah itu mereka mengikuti Mos seperti biasanya,pada siang hari setelah shalat dzuhur mereka makan nasi yang telah mereka bawa,kemudian mereka kembali mengikuti MOS. Pada sore harinya, mereka di bagikan kacang hijau yang telah di rebus dan di campur gula oleh kakak-kakak- panitia MOS. Setelah itu ,panitia MOS mengadakan acara peusijuk para siswa yang baru. Pada akhir acara,ada 2 oarang kakak panitia yang tidak bekerja pada hari tersebut,mereka asyik terlelap dalam mimpi,hingga akhirnya mereka di hokum, di suruh pos up dan di siram dengan air. Sebelum pulang mereka berbaris, dan jalan sambil menyalami kakak-kakak panitia,sama-sama meminta maaf. Keesokan harinya,Rendi masuk sekolah tidak dengan seragam yang di pakainya saat mengikuti Mos,tetapi dengan seragam putih dan abu-abu,tas baru,sepatu baru,semua yang di pakainya serba baru. Rendi mendapatkan kelas 1A,tenyata teman-teman di kelas 1A sebagian banyak adalah teman saat dia di SMP,Rendi sangat senang. Banyak suka duka yang Rendi lewati di kelas tersebut. Pada suatu ketika,kelas Rendi tidak ada guru yang masuk,ada teman rendi yang duduk dan tidur di atas meja,tidak lama kemudian masuklah salah seorang bapak guru ke kelas Rendi “Siapa tadi yang tidur di atas meja? “ Tanya pak Ali “Tidak tau pak.” Jawab siswa “Kenapa tidak tau kalian? Ngaku saja siapa? “ bentak pak Ali Semua siswa terdiam,mereka sngat takut. Kemudian pak Ali semakin kesal. “Ayo bilang terus siapa? Jangan sampai nanti gara-gara seorang teman kalian semua bapak hukum.” Kata pak Ali. Tapi semua siswa membungkam,tiada satu patah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Akhirnya pak Ali mengambil tindakan,mereka semua di jewer kupingnya. Tidak terasa satu bulan sudah Rendi bersekolah di SMA. Pada suatu ketika Rendi melihat seorang cewek,dia adalah kakak kelas Rendi. “Put coba lihat itu cewek?” kata Rendi “Kenapa emangnya?” Tanya Putra “Ngak kenap-kenapa.” Jawab Rendi “Alah , bilang aja kau suka.” Seru putra “Ada-ada aja kamu put.” Kata Rendi. Rendi merasa penasaran dengan kakak kelas yang dia lihat tersebut. Rasanya Rendi ingin kenal dengan kakak kelas tersebut,tapi dia tidak berani. Kemudian bel tanda masuk pun berbunyi,Rendi dan teman-temannya ,masuk kelas,mereka terlebih dahulu mengaji,kemudian baru belajar. Pada hari tersebut Rendi mengikuti pelajaran dengan senang dan sukses. Keesokan harinya,Rendi dating lebih awal, dia kembali melirik kakak kelas tersebut,karena kakak kelas tersebut selalu datang lebih awal. Tidak lama kemudian datanglah Putra. “Hai put!” sapa Rendi “Hai juga bro.” balas putra “coba lihat kakak yang duduk disana!” kata Rendi “Kenapa emangnya? Kau suka kan,mulai dari kemaren kakak it uterus.” Kata putra Tiba-tiba Rian datang. “Pagi mas bro semuanya,ada apa ne? Tanya Rian sambil menyapa Rendi dan Putra “Rendi ini bro,sekarang udah suka sama kakak kelas.” Gumam putra “Ngak usah percaya kata-kata dia,ngak ada yang betul.” Kata Rendi “Yang mana orangnya?” Tanya Rian “Itu yang duduk di kursi hijau.” Tunjuk Putra “ou yang itu toh,cocok denganmu ren.” Kata Rian “Ada-ada aja kalian.” Kemudian terdengar suara bel,kemudian mereka masuk ke kelas dan mengaji kemudian belajar seperti biasanya. Singkat cerita, pada saat jam istirahat Rendi hendak menuju ke kantin,di tengah jalan dia bertemu dengan abang kelas “Hei Ren!!” sapa bang Amri “Hai juga bang,mau kemana?” Tanya Rendi “Mau kesana bentar, kamu mau kemana?” Tanya bang Amri “Mau ke kantin bang.” Jawab Rendi Beberapa saat kemudian tampak kakak kelas yang membuat Rendi penasaran. “Bang,bang kenal ngak sama kakak yang itu?” Tanya Rendi sembari menunjuk “Yang mana? Rini ya?” Tanya bang Amri “Yang berdiri di depan kelas itu bang.” Kata Rendi “Iya, itu namanya Rini, kawan sekelas abang.” Jawab bang Amri “Kenapa emangnya,naksir ya?” tnya bang Amri “Ngak lah bang,penasaran saja bang”.jawab Rendi dengan tersenyum “Kenapa kamu senyum-senyum? Udah dulu ya,mau kesana dulu abang.” Kata bang Amri “Ngak kenapa-kenapa bang, okelah bang.” Kata Rendi Beberapa saat kemudian bel pun berbunyi tanda waktu istirahat sudah habis.Rendi pun segera kembali ke kelasnya dan masuk kemudian mengikuti pelajaran lagi. Singkat cerita,Keesokan harinya,pada saat istirahat Rendi kembali betemu bang Amri “Eh abang.” Sapa Rendi “Mau kemana Ren?” Tanya bang Amri “Balik ke kelas ini bang, bang ada nomor hape kakak itu ngak?” tnya Rendi “Ada,kenapa Ren?” Tanya bang Amri “Minta lah bang.” Gumam Rendi “Suka ya sama dia, ya udah nanti waktu pulang oke.” Kata bang Amri “Oke lah bang.” Jawab Rendi Bel pun berbunyi,Rendi pun segera masuk ke kelas dan belajar kembali. Waktu tak terasa,mata pelajaran Matematika sudah selesai, tidak lama kemudian guru mata pelajaran B.Indonesia masuk ke kelas. Rendi belajar dengan giat dan senang,tidak terasa bel pulang pun berbunyi. “Mungkin buat harin ini ibu cukup kan,Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh.” Kata bu guru “Wa’alaikumsalam warahmatullahiwabarakatuh.” Jawab siswa-siswi Rendi pun bergegas untuk keluae dan memekai sepatunya. Tidak lama kemudian Rendi menghampiri bang Amri. “Gimana bang,ada kan nomornya?” Tanya Rendi “Ya udah,catat ne nomornya.” Kata bang Amri Kemudian Rendi mencatat nomor hanphone kakak kelas tersebut di secarik kertas. “Makasih ya bang.” Ucap Rendi “Yuuppssss,,,sama-sama Ren, jangan ,macam-macam itu sama dia.” Kata bang Amri “Oke, tenang aja bang.” Seru Rendi Lalu Rendi pulang bersama teman-temannya. Sampainya di rumah Rendi lansung meraba handphonenya dan menyimpan nomor handphone kakak tersebut. Hati Rendi deg degan, Rendi tidak punya nyali buat SMS kakak tersebut. Beberapa hari kemudian saat Rendi pulang sekolah dia bertemu dengan bang Amri. “Hei Ren, jalan kaki ya pulangnya? “ Tanya bang Amri “Ya ne bang.” Jawab Rendi “Gimana sekarang sama kakak yang kamu naksir itu?” Tanya bang Amri “Belum Rendi SMS bang,tapi nanti Rendi akan SMS kakak tu.” Jawab Rendi “SMS terus,jangan cemen jadi cowok, moga sukses tu.” Kata bang Amri “oke lah bang, ya udah Rendi duluan ya bang, lewat jalan pintas.” Gumam Rendi “Ya rendi, hati-hati yo.” Kata bang Amri Sesampainya di rumah,rendi beristirahat sejenak. Pada saat malam,timbul inisiatif Rendi ingin mencoba buat ngirim SMS buat kak Rini. “Assalamu’alaikum.” Ucap Rendi “Wa’alaikumsalam.” Balas kak rini Rendi sangat senang,ternyata kak rini balas SMS Rendi “Ini kak rini ya?” Tanya Rendi “Iya, maaf ne sapa ya?” Tanya kak Rini kembali “Ini Rendi kak,anak kelas 1.” Jawab Rendi “Ou, ada apa ya dek?” Tanya kak Rini lagi “Ngak ada apa-apa kak,adik Cuma ingin kenal sama kakak aja, boleh kak?” Tanya Rendi “Boleh kok adik.” Jawab kak Rini Rendi pun terus membalas dan mengirim SMS ke kak Rini hingga larut malam “Adik,udah dulu ya,ini kan sudah larut malam,sudah boleh tidur adik,besok kan sekolah.” Kata kak Rini “Ya kak, makasih ya kak. Selamat tidur,jangan lupa baca do’a nya.” Kata Rendi “Iyaadik,makasih juga.” Kata kak Rini Rendi merasa sangat senang,bagaikan melayang dan melambung tinggi. Keesokan harinya Rendi pergi sekolah dengan hati yang berbunga-bunga. Sampainya di sekolah dia mencari-cari dimana kak Rini, ternyata hari ini kak Rini datangnya terlambat. Pada saat istirahat Rendi tak sengaja bertemu kak Rini,ternyata kak Rini senyum kepadanya, Rendi pun membalasnya. Dai senang bukan kepalang. Hampir tiap malam Rendi SMSan dengan kak rini. Singkat cerita sebulan lebih sudah mereka saling kenal. Rendi merasa ada yang berbeda di hatinya,dia merasa di hatinya ada benih-benih cinta. Dengan keberaniannya,suatu ketika Rendi mengeluarkan apa yang ada di hatinya dan apa yang dia rasakan selama ini. Pada suatu malam Rendi mengirim SMS ke kak Rini “Assalamu’alaikum kak,lagi ngapain?” Tanya Rendi “Wa’alaikumsalam adik,lagi istirahat. Adik lagi nagapain tu?” jawab kak Rini sembari bertanya kembali. Mereka pun saling membalas tnya dan menjawab. Di tengah-tengah perbincangan dalam SMSan,Rendi mengatakan isi hatinya “Kak adik mau bilang sesuatu.” Kata Rendi “Iya adik,mau bilang apa?” Tanya kak Rini “Tapi kakak jangan marah ya.” Kata Rendi “Iya adik,bilang saja.” Jawab kak rini Dengan kenyakinannya Rendi pun mengunggkapkan isi hatinya “Kak,selama ini adik ada menyimpan rasa sama kakak.”kata Rendi “Rasa apa adik?” Tanya kak Rini “Adik cinta dan sayang sama kakak.” Kata Rendi dengan berani “Yang betul itu adik?” Tanya kak rini “Betul kakak,adik ingin kakak jadi pacar adik,tapi karena masih sekolah dan belum ada izin dari orangtua adik ngak minta kita pacaran kak,tapi adik Cuma ingin ungkapkan perasaan adk ke kakak.” Kata Rendi “Ya adik,makasih, kakak juga gitu,sayang dan cinta sama adik,tapi ya udah kalau adik nag mau pacaran.” Balas kak Rini “Ya udah kita temenan aja ya kak.” Kata Rendi “ya adik.” Jawab kak Rini Rendi pun sangat senang setelah megunggkapkan itu semua. Mereka pun berteman seperti biasa. Tapi sayangnya di saat kak Rini telah lulus dari SMA,kak Rini mulai ngak jelas,dengan nomor yang ngak jelas,jarang aktif. Hingga sekarang tidak ada kabar dari kak Rini dan nomornya tidak aktif lagi. KARYA: RIKI ANDRIAN